Aku menulis tentang watak remaja Indonesia yang seharusnya, ini bukan karena mereka masih remaja, tetapi karena sifat ini akan menjadi kepribadian bangsa Indonesia. Orang Indonesia dikenal sebagai orang yang ramah, suka senyum walaupun salah dalam berbuat. Ini watak yang terbawa sampai dunia kerja dan sangat dibenci oleh orang bule karena salah melakukan sesuatu malah tersenyum, bukannya menyesal.
Orang Indonesia dikenal punya sopan santun, tapi ini hanya sebagian kecil saja, sebagian besar mereka tidak sopan, kurang menghargai orang lain, suka merebut, suka mengejek, suka berkelahi. Begitu bukan....
Sopan santun memang baik, tetapi tidak 100 % baik. Sikap sopan hanya kepada orang yang lebih tinggi tingkatannya, lebih tinggi pangkatnya, atau lebih tua, ini bawaan budaya feodal tinggalan bangsa belanda. Tetapi sikap sopan banyak yang hilang sewaktu bergaul dengan sesama usia, dengan sesama tingkatannya, dengan sesama usianya. Bahkan cenderung sewenang wenang terhadap orang yang dibawahnya baik usia, tingkatannya dan pangkatnya. Inilah yang sering terjadi dan sifat ini terbawa menjadi kepribadian bangsa. Orang yang salah tidak mau mengaku salah, tidak merasa malu dan bahkan ndableg atau tidak peduli.
Kekurangan itu memang tidak didukung dengan pendidikan yang ada di Indonesia, memang ada pendidikan agama, kenapa gagal karena agama adalah hanya untuk pribadi mereka sendiri bukan buat orang lain (ini kenyataan yang ada), pendidikan bahasa daerah, tetapi tidak ada pendidikan sikap atau etika. Kita memang dididik ideologi pancasila tetapi tidak dididik etika pancasila. Kita tidak pernah di ajara cara mengantri, tidak pernah diajari menolong jika ada yang celaka, tidak pernah diajari menyebrang di tempat penyebrangan yang benar, tidak diajari memelihara/menjaga fasilitas umum, tidak diajari bagaimana menghargai pendapat orang lain, hanya mencela saja sejak kecil. Kita tidak diajari berdiskusi yang benar, jangan mencemooh yang salah, jangan mencela yang salah tapi membetulkan dengan halus agar tidak tersinggung. Itulah pendidikan Etika yang tidak pernah diajarkan di pendidikan kita.
Nah marilah kita cermati, makna pendidikan kita, yang lain sudah bagus hanya ada sedikit kekurangan, yaitu pendidikan etika, mungkin ada tetapi masih sangat rendah kualitasnya dan tidak diatur oleh kurikulum kita.
Orang Indonesia dikenal punya sopan santun, tapi ini hanya sebagian kecil saja, sebagian besar mereka tidak sopan, kurang menghargai orang lain, suka merebut, suka mengejek, suka berkelahi. Begitu bukan....
Sopan santun memang baik, tetapi tidak 100 % baik. Sikap sopan hanya kepada orang yang lebih tinggi tingkatannya, lebih tinggi pangkatnya, atau lebih tua, ini bawaan budaya feodal tinggalan bangsa belanda. Tetapi sikap sopan banyak yang hilang sewaktu bergaul dengan sesama usia, dengan sesama tingkatannya, dengan sesama usianya. Bahkan cenderung sewenang wenang terhadap orang yang dibawahnya baik usia, tingkatannya dan pangkatnya. Inilah yang sering terjadi dan sifat ini terbawa menjadi kepribadian bangsa. Orang yang salah tidak mau mengaku salah, tidak merasa malu dan bahkan ndableg atau tidak peduli.
Kekurangan itu memang tidak didukung dengan pendidikan yang ada di Indonesia, memang ada pendidikan agama, kenapa gagal karena agama adalah hanya untuk pribadi mereka sendiri bukan buat orang lain (ini kenyataan yang ada), pendidikan bahasa daerah, tetapi tidak ada pendidikan sikap atau etika. Kita memang dididik ideologi pancasila tetapi tidak dididik etika pancasila. Kita tidak pernah di ajara cara mengantri, tidak pernah diajari menolong jika ada yang celaka, tidak pernah diajari menyebrang di tempat penyebrangan yang benar, tidak diajari memelihara/menjaga fasilitas umum, tidak diajari bagaimana menghargai pendapat orang lain, hanya mencela saja sejak kecil. Kita tidak diajari berdiskusi yang benar, jangan mencemooh yang salah, jangan mencela yang salah tapi membetulkan dengan halus agar tidak tersinggung. Itulah pendidikan Etika yang tidak pernah diajarkan di pendidikan kita.
Nah marilah kita cermati, makna pendidikan kita, yang lain sudah bagus hanya ada sedikit kekurangan, yaitu pendidikan etika, mungkin ada tetapi masih sangat rendah kualitasnya dan tidak diatur oleh kurikulum kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar