Di era glabalisasi ini menguasai bahasa asing menjadi hal
penting guna mensahkan diri menjadi warga dunia. Jika dulu bahasa Indonesia
harus dikuasai sebagai bahasa pemersatu, kini menguasai bahasa asing
terasapenting sebagaimana kita menguasai bahsa Indonesia di era Sumpah Pemuda
di ikrarkan.
Karena itu pak Rahmat sangatlah mengharapkan Indra, putra
semata wayang, untuk menguasai bahasa asing. Maka dibuatlah program stay home
di Negara Inggris agar terlatih menulis, membaca, mendengar sekaligus bicara
fasih bahasa asing. Mengingat Inggris adalah bahasa yang paling banyak
digunakan di Negara-di dunia. Indra hanya bisa bahasa Anjing.
Setelah
bertahun-tahun Indra pun kembali. Tapi Indra tak mampu berucap bahasa Inggris.
Ayahnya mencoba lagi, dengan mengirimkan Indra untuk mempelajari bahasa asing
lagi. Kali ini ia mengirim Indra ke Jepang. Tiga tahun kemudian Indra pulang
dengan kemampuan bahasa yang nihil. Indra hanya bisa bahasa Anjing.
Ayahnya tanpa
putus asa mengirim Indra ke China, Spanyol, Perancis, negara-negara Arab,
mengingat negara-negara itu adalah negara yang bahasanya dipakai banyak
komunitas seluruh dunia. Tapi hasilnya nihil. Indra hanya bisa bahasa Anjing.
Dengan kesal,
kecewa, jengkel, dan malu, karena si Ayah telah mengeluarkan banyak biaya untuk
Indra, Si Ayah pun membuang Indra ke suatu kampung di pelosok yang telah sepi
oleh penduduknya.
Ternyata kampung itu sepi ditinggalkan oleh penduduknya.
Penduduknya pergi ketakutan karena di
kampung itu berkembang biak Anjing buas. Yang menteror kampong yang semula
damai.
Beruntunglah
Indra yang mengerti dan fasih bahasa Anjing. Dengan kepiawaiannya bergaul
dengan anjing, dia dapat bertahan hidup di kampung itu tanpa kekurangan apapun.
Bahkan karena kedekatannya dengan para anjing, Indra mendapat informasi penting
dari para anjing itu bahwa di kampong itu terdapat harta karun peninggalan
jaman penjajahan. Harta karun berupa perhiasan mahal dari Eropa, India, dan
China yang dibawa oleh para penjajah jaman dahulu kala.
Jadi, sekalipun ayah Indra merasa sia-sia mengirim Indra ke
berbagai Negara untuk mempelajari bahasa, ternyata energy yang keluar itu pasti
ada tukerannya, sebagaiamana hukum kekekalan energy Einstein.
Energi tak pernah hilang, dia hanya mampu berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar