PANGERAN.
16
BURON
Ibu, padamu hutangku tak kan pernah lunas.
Baru seminggu si Yasmin android
itu bergabung, Rahman dan Rahim mulai
mengalami perubahan yang baik. Tentu saja ini semua karena perut mereka
terjamin. Terisi dengan teratur dan tentu saja bergizi.
Mereka juga tidak rewel lagi,
karena si Yasmin android itu pandai menyanyi, nyanyiannya menenangkan hati
mereka. Para
penciptanya memberikan piranti lunak pada si Yasmin berupa alunan musik terapis
yang sudah diuji coba untuk menaikan
kemampuan IQ pada anak balita.
Tebak
siapa yang mendulang banyak keuntungan dari musik dan lagu yang rajin
berkumandang ini? 9 kurcaci di rumah ini dan TENTU SAJA AKU!
Sejak
aku bisa bicara, aku merasa mengalami lompatan-lompatan kepandaian, apalagi ibu
Ratija mengatur agar saat jam belajar aku ada diantara 9 kurcaci. Secara ajaib
dan melompat aku melewati kemampuan 9 kurcaci ini. Semua tampak senang.
Dokter
Rut pasti akan kaget bila melakukan test kemampuan IQ padaku.
Lalu
akupun mulai bertanya tentang Tuhan, Sholat, puasa, dan semuanya. Ibu Ratija
nampak gembira sekali. Dia mempersilahkan aku menggali segalanya dari internet.
Karena memanggil seorang ustad yang kompeten sangat berbahaya bagi kami.
Aku
juga diperingatkan agar tidak melakukan chating/temu muka langsung via
internet. Katanya jaringan sosial warga ada dalam pengawasan pemerintah.
Ibu
Ratija mulai mendaulatku sebagai guru
belajar mandiri 9 kurcaci ini. Pekerjaan yang dulu dia tangani dengan Qonita.
Selain itu aku melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan para lelaki di rumah
tangga, atau tukang harian yang tarifnya mahal.
Membetulkan
kran air, membetulkan instalasi listrik, membetulkan mainan. Memperbaharui
perangkat lunak dan keras komputer.
Aku
tahu, bisa saja kami berhitung, tentang berapa jumlah uang aku harus bayar untuk tidur, makan, dan air.
Karena makananku tergolong –sangat mewah- sayur mayur, serangga, dan
buah-buahan. Sementara aku bisa mendapat upah sebagai tukang, guru, pemberi
rasa aman, pengasuh.
Bila
benar begitu, maka akulah yang akan mengalami devisit. Bila pemulihan,
penambahan kepandaianku, dan manusiaisasi,
moralisasi, dan imunitas sosial, rasa dikasihi, rasa dihargai, rasa
dicintai, dan semua rasa termasuk dalam daftar harga.
Maka
hutangku pada ibu Ratija tak akan pernah bisa lunas.
***
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar