Selasa, 01 Mei 2012

Non Turi: Pacaran (Tidak) Mengenal Tempat

 Catatan Non Turi: Pacaran (Tidak) Mengenal Tempat

Ruang Tunggu.
Memang Tuhan menguji kita dalam keadaan apapun. Aku si Remaja cukup bahagia berbapak keren (setidaknya dimataku), beribu asyik (cukup di mataku, juga), tiga adik menyebalkan yang selalu sukses menjaga keseimbangan emosiku, Aku yang setiap hari bersyukur karena Tuhan menganugerahkan hidup yang bersahabat, kini terduduk bisu, karena sakit gigi.
           
Aku harus selalu ambil positif bukan, ujian ini pasti karena Tuhan sayang, dan mengujiku dengan sakit gigiku. Sepertinya ini adalah penderitaan sekutil, bila kau bandingkan dengan penderitaan remaja dibelahan bumi lain. Yang terseok tanpa kaki akibat sampah ranjau. Yang terengah lari dari kejaran pelajaran salah alamat akibat tumpahan massa tawuran. Yang terganggu pertumbuhannya akibat posisi tetap jongkok saat menenun  permadani bersamaa puluhan buruh dibawah umur di Pakistan sana, demi memakmurkan pengusaha, menambah devisa negeri.

Aku ini Cuma sakit gigi.
           
Tapi bayangkan penderitaanku. Di sampingku, dua sejoli lain mengisi waktu di ruang tunggu ini sambil ‘pacaran’. Mereka bener-benar mahluk yang paling efesien. Dengan suara perlahan, tapi aku dapat mendengarnya (dari balik majalah ini) mereka bermain dokter-dokteran:
Cewek : Aa... yang sakit gigi yang mana. (Wajah begitu dekat pasangannya, tangan membuka      dagu)
Cowok: Ini neng... (menunjukan lokasi gigi sakitnya), Neng yang sakit yang mana...? (posisi gantian).

Alamak...! bukannya aku sirik, tapi siapa yang bertanggung jawab atas rasa galau yang menerpa stabilitas hormonku melihat adegan demikian?

Ruang Periksa

Kegalauan tambah memuncak.
Denyut Jantung 2X/detik : saat aku lihat dokter giginya masih muda dan tampan. Lho, waktu itukan dokternya ibu-ibu?
Denyut Jantung 4X/detik : saat kurebahkan diriku di kursi gigi
Denyut jantung 6X/detik : Saat si dokter mulai menggunakan tangannya.
Denyut Jantung 8X/detik : wajahnya semakin dekat dengan wajahku, tanpa masker pula! Hingga aku bisa mencium kimia aftersavenya.

Aku pasti kualat karena mengutuk orang pacaran di ruang tunggu tadi.

“Tenang De, ga sakit kok...” dokternya menyalakan bor.

Denyut Jantung 10X/detik.
Dia membor hatiku.

Tuhan aku berlindung padaMu dari penyakit jantung akut ini, dan saiton tampan yang menyusupi hatiku melalui gigiku.

Tidak ada komentar:

Translator: