Kamis, 12 Februari 2009

FIRST LOVE

Lagu Nica Costa mengiang-ngiang di kepalaku kembali. Dunia lama yang kutemukan kembali lewat face book seolah semakin terbuka lebar. Yah, memang pada dasarnya aku adalah orang yang sok romantis, dramatis. Membayangkan cerita zaman teman-teman masih bergaya cupu.

Remaja, dengan kimia tak stabilnya. Dengan reaksi biologis yang aneh. Kita akan menemukan teman kita begitu bau badannya di usia ini. Sangking baunya samapai si teman ini diogahi teman-temannya. Sampai ia, sebut saja Tuti, mendapat embel-embel sebagai pengenal khasnya.

“Tuti mana?”
“Tuti Bombay…”
“Iiiikh…. Nggak deeh…!”

Karena bau badannya, teman-temannya sering membahas ini sebagai diskusi ilmiyah kelas SMP. Ada yang bilang disebabkan karena komsumsi bawang-bawangan berlebihan, maka tubuhnya jadi bau. Jadi dia disebut Tuti Bombai. Bukan karena dia bak seorang bintang film Bolywood dari Bombay, dengan tubuh bohaynya.

Ada kajian, mengenai bau bada ini, karena reaksi kimia tak stabilnya. Bila pada remaja lain timbul jerawat, maka pada Tuti Bombay, timbul bau badan.

Ah, sudahlah, tulisan ini bukan untukmembahas tentang bau badan. Tapi tulisan ini sekedar nostalgia seorang sahabat yang naksir berat teman prianya.

Fisrt Love memang memberi efek ajaib thd segala segi kehidupan. Sebut saja contoh Arai dalam Tetralogi Laskar pelang, atau Bandung Bondowoso yang mampu membangun candi untuk seorang wanita demi cintanya, dalam satu malam, atau Cerita seong kaisar Roma yang melintas padang pasir dengan pasukannya demi menemukan Cleopatra. Gado-gado antara dongen dan nyata, tapi begitulah cinta. AJAIB.

Sekalipun Cuma cinta monyet. Sekalipun first love. Bayangkan bagaimana mungkin temanku sampai melihat sepatunya saja seolah ia melihat wajahnya? Atau bila si cowok lewat, seolah yang lewat adalah seorang hantu yang baru bangkit dari kubur. Membuat senyap dan merinding sebuah pesta bakso di kantin yang penuh dengan lempar-lemparan kerupuk, tetalu bunyi meja, kicauan dan jerit para teman.

Atau membuat si pendiam. Yang selalubicara dengan berbisik, selalu berjalan menunduk, tiba-tiba menjadi seorang gadis yang ribut, berjalan sambil melompat-lompat seolah dia baru sarapan pegas, dan tiba-tiba menjadi seorang orator hebat yang mengabarkan parahnya harga cabe dan bawang yang tidak stabil.

First Love memang Ajaib.

Tidak ada komentar:

Translator: