Kamis, 26 Mei 2016

Novel fiksi sains, TELELOVE. Kesit Susilowati. Pangeran. 2. Si Sebelas. Bagian 3.

PANGERAN. 2
SI SEBELAS



Catatan: untuk tokoh pangeran ini, kesalahan penggunaan bahasa mauapun tata paragraf bukan kesalahan cetak, atau editor, ini sengaja dilakukan untuk penggambaran tokoh ini yang mengalami perkembangan jiwa seseorang dari keterbelakangan mental, menjadi seseorang yang  berotak cerdas, secara mental dan intelektual.

1
Senangya aku mendapat buku baru.
Pinsil baru.
Dan permen.
 Dan dokter rut membawa buku cerita baru.
Hari ini aku senag
***

2.
Hari ini dokter Rut cerita tentang si kancil.
Katanya aku harus seperti kancil.
Lincah, dan cerdik.
Kata dokter rut aku pasti bisa.
***

3.
kata dokter  Rut aku harus menulis angka tanggal. Seperti ini contohnya.
Hari ini. Selasa 29 september. Dokter  Rut cerita tentang Kura-kura yang balap lari. Lucu sekali. Aku tertawa. Hingga mengelupas.
***

4.
Hari ini  kamis 1 oktobe. Aku disuruh membuat puisi. Puisi adalah ungkapan hati.
Baiklah aku coba. Ini puisi pertamaku:
Aku senang Mendengar cerita.
Aku sayang dokter Rut
***

Sejak aku jatuh, aku tak bisa memegang pinsil. Baru sekarang ini aku bisa mentulis lagi. Oh. Hamper saja aku lupa bagaimana cara mentulis.
Aku sayag dokter Rut.

12 desember.
Aku bisa bicara seperti manusia. Tapi kata dokter Rut,  kelak aku pasti bisa. Aku tahu, dia bilang begitu agar aku rajin berlatih bicara. Dokter Rut sangat rajin mensuruhku bersenam mulut. Menarik lidahku, dan membersihkannya. Semula tentu saja aku selalu lari. Tapi dokter Rut  selalu bawa permen yag rasanya manis yag aku suka. Dokter Rut  akan beri permen itu jika aku rajin berlatih bicara. Dan jika mau diotak-atik mulutku. Dan jika dia membaca ceritaku ini. Dan jika dia suka karena aku berhasil menang dalam permaianan.

            Dia juga akan memberi permen padaku jika aku menulis ceritaku ini. Dia baik? Dia tidak baik. Dia pelit. Dia cuma memberi satu permen untuk setiap usaha kerasku. Padahal aku tahu dia punya sekantung permen dalam sakunya. Berbeda dengan suster Marie, dia selalu memberikan banyak permen padaku. Tanpa memintaku melakukan apapun.

Tidak ada komentar:

Translator: