Sabtu, 23 Juli 2016

TELELOVE43

PANGERAN. 16
BURON



Ibu, padamu hutangku tak kan pernah lunas.


Baru seminggu si Yasmin android itu bergabung, Rahman  dan Rahim mulai mengalami perubahan yang baik. Tentu saja ini semua karena perut mereka terjamin. Terisi dengan teratur dan tentu saja bergizi.
Mereka juga tidak rewel lagi, karena si Yasmin android itu pandai menyanyi, nyanyiannya menenangkan hati mereka.  Para penciptanya memberikan piranti lunak pada si Yasmin berupa alunan musik terapis yang sudah diuji coba untuk  menaikan kemampuan IQ pada anak balita.
            Tebak siapa yang mendulang banyak keuntungan dari musik dan lagu yang rajin berkumandang ini? 9 kurcaci di rumah ini dan TENTU SAJA AKU!
            Sejak aku bisa bicara, aku merasa mengalami lompatan-lompatan kepandaian, apalagi ibu Ratija mengatur agar saat jam belajar aku ada diantara 9 kurcaci. Secara ajaib dan melompat aku melewati kemampuan 9 kurcaci ini. Semua tampak senang.
            Dokter Rut pasti akan kaget bila melakukan test kemampuan IQ padaku.
            Lalu akupun mulai bertanya tentang Tuhan, Sholat, puasa, dan semuanya. Ibu Ratija nampak gembira sekali. Dia mempersilahkan aku menggali segalanya dari internet. Karena memanggil seorang ustad yang kompeten sangat berbahaya bagi kami.
            Aku juga diperingatkan agar tidak melakukan chating/temu muka langsung via internet. Katanya jaringan sosial warga ada dalam pengawasan pemerintah.
            Ibu Ratija mulai mendaulatku sebagai  guru belajar mandiri 9 kurcaci ini. Pekerjaan yang dulu dia tangani dengan Qonita. Selain itu aku melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan para lelaki di rumah tangga, atau tukang harian yang tarifnya mahal.
            Membetulkan kran air, membetulkan instalasi listrik, membetulkan mainan. Memperbaharui perangkat lunak dan keras komputer.
            Aku tahu, bisa saja kami berhitung, tentang berapa jumlah uang  aku harus bayar untuk tidur, makan, dan air. Karena makananku tergolong –sangat mewah- sayur mayur, serangga, dan buah-buahan. Sementara aku bisa mendapat upah sebagai tukang, guru, pemberi rasa aman, pengasuh.
            Bila benar begitu, maka akulah yang akan mengalami devisit. Bila pemulihan, penambahan kepandaianku, dan manusiaisasi, moralisasi, dan imunitas sosial, rasa dikasihi, rasa dihargai, rasa dicintai, dan semua rasa termasuk dalam daftar harga.
            Maka hutangku pada ibu Ratija tak akan pernah bisa lunas.

***

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Translator: